Bulu-bulu burung meraka
yang sangat berdekatan bekerja mirip seperti lapisan tipis minyak di atas
permukaan air atau lapisan tipis sabun.Ketika cahaya matahari yang mengandung
beberapa panjang gelombang jatuh pada bulu-bulu merak,beberapa panjang
gelombang akan mengalami interferensi konstruktif,sesuai dengan ketebalan
berbeda dari bulu-bulu merak. Interferensi konstruktif dari berbagai warna
(atau berbagi panjang gelombang) menghasilkan sinar terang dari berbagai warna
pada bulu-bulu burung merak,seperti ditunjukkan pada gambar.
Gambar a. Warna wari pada ekor merak
Pada bulu merak
juga terjadi proses difraksi. Cahaya putih yang datang pada bulu merak
akan mengenai lapisan melanin yang berperan sebagai kisi reflesi. Hal ini
menyebabkan cayaha datang melangalami difraksi sehingga cahaya purih akan
terurai sesuai sudut difraksi yang dialami. Warna-warni yang terobservasi pada
bulu merak menunjukkan antara warna akan mengalami sudut difraksi yang
berbeda.
Lapisan melanin
bersifat seperti cermin sehingga dapat memantulkan cahaya. Lapisan melanin pada
bulu merak seperti batang-batang yang yang tersusun parallel. Jarak antara
batang-batang mendekati panjang gelombang cahaya tampak. Susunan melanin ini
berperan sebagai kisi refleksi sehingga saat cahaya polokromatik
datang akan terdifraksi dan terurai sesuai dengan panjang gelombang menjadi
cahaya tampak. , batang melanin yang tampak gelap di dalam keratin yang terlihat
pucat. Jarak antar batang melanin rata-rata seragam 0,25x10-6 m. Bulu
merak terlihat biru-hijau meskipun tidak memiliki pigmen warna tersebut
disebabkan adanya difraksi yang menghasilkan warna biru-hijau.
0 komentar:
Posting Komentar